Sebagaimana dilansir dari JPNN, di Jakarta bahwa Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar menegaskan, rekrutmen CPNS bukan proyek tahunan. Pasalnya, di daerah sering ditemukan penyimpangan dalam setiap pengadaan CPNS.
"Setiap tahunnya selalu ada laporan kecurangan CPNS. Entah itu kecurangan saat tes CPNS berlangsung maupun saat pengumuman. Tujuannya satu, memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi," kata Azwar di Jakarta, Senin (7/5).
Dia menambahkan, masih adanya pemikiran kalau proses pengadaan CPNS merupakan proyek tahunan, menjadi salah masalah besar dalam manajemen aparatur sipil negara. Di samping rekruitmen CPNS yang masih didasarkan kepada kepentingan politik, pribadi, serta sarat nepotisme dan kolusi.
"Sebenarnya banyak sekali permasalahan yang berkaitan dengan aparatur. Namun yang paling menonjol di antaranya permainan dalam rekruitmen CPNS, sistem promosi dan rotasi yang tertutup berdasarkan afilisiasi politik, gaji rendah serta tidak adanya pertimbangan terhadap kinerja pegawai," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah rekruitmen dan promosi, lanjut mantan Plt Gubernur Aceh ini, pemerintah menerapkan sistem terbuka. Di mana rekruitmen CPNS dilakukan melalui kerja sama dengan konsorsium perguruan tinggi negeri, penggunaan tes komputer (Computer Assestead Test).
Sedangkan promosi aparatur sipil negara dilakukan melalui pengembangan pusat penilaian untuk promosi (pelatihan dan pendidikan), pengembangan sistem promosi terbuka bagi eselon I dan II secara nasional.
"Untuk sistem promosi terbuka, sudah saya lakukan saat pemilihan kepala LAN dan BKN. Alhamdulillah langkah ini mendapatkan tanggapan positif dari seluruh aparatur terutama di daerah, karena mereka mempunyai kesempatan besar untuk menduduki jabatan di pusat," tandasnya.
"Setiap tahunnya selalu ada laporan kecurangan CPNS. Entah itu kecurangan saat tes CPNS berlangsung maupun saat pengumuman. Tujuannya satu, memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi," kata Azwar di Jakarta, Senin (7/5).
Dia menambahkan, masih adanya pemikiran kalau proses pengadaan CPNS merupakan proyek tahunan, menjadi salah masalah besar dalam manajemen aparatur sipil negara. Di samping rekruitmen CPNS yang masih didasarkan kepada kepentingan politik, pribadi, serta sarat nepotisme dan kolusi.
"Sebenarnya banyak sekali permasalahan yang berkaitan dengan aparatur. Namun yang paling menonjol di antaranya permainan dalam rekruitmen CPNS, sistem promosi dan rotasi yang tertutup berdasarkan afilisiasi politik, gaji rendah serta tidak adanya pertimbangan terhadap kinerja pegawai," tuturnya.
Untuk mengatasi masalah rekruitmen dan promosi, lanjut mantan Plt Gubernur Aceh ini, pemerintah menerapkan sistem terbuka. Di mana rekruitmen CPNS dilakukan melalui kerja sama dengan konsorsium perguruan tinggi negeri, penggunaan tes komputer (Computer Assestead Test).
Sedangkan promosi aparatur sipil negara dilakukan melalui pengembangan pusat penilaian untuk promosi (pelatihan dan pendidikan), pengembangan sistem promosi terbuka bagi eselon I dan II secara nasional.
"Untuk sistem promosi terbuka, sudah saya lakukan saat pemilihan kepala LAN dan BKN. Alhamdulillah langkah ini mendapatkan tanggapan positif dari seluruh aparatur terutama di daerah, karena mereka mempunyai kesempatan besar untuk menduduki jabatan di pusat," tandasnya.
0 komentar:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.